Dalam tatanan kehidupan masyarakat Desa Jorok Kecamatan Unter Iwes saat ini istilah PHBS sudah tidak asing lagi, secara swadaya masyarakat bersama karang taruna mengangkat inovasi yang berkaitan dengan 10 indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Selayang pandang pada tahun 2014 Kepala Desa Jorok didukung oleh BPD, Karang Taruna, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Masyarakat untuk mengeluarkan Peraturan Desa terkait dengan pelaksanaan PHBS di Desa Jorok, berangkat dari keprihatinan akan masih tingginya angka kesakitan akibat sanitasi yang buruk.
Untuk memecahkan masalah Kesehatan di Desa Jorok Tim Kesehatan dari UPT. Puskesmas Kecamatan Unter Iwes di dukung oleh Kader Kesehatan, Toma, Toga dan Karang Taruna membentuk Inovasi JAPAHE (JAmban PAket HEmat) yang difokuskan pada pembangunan jamban sehat pada masyarakat yang bermukim disekitar bantaran kali.
Seiring dengan berjalannya waktu pada tahun 2018 Desa Jorok ditetapkan sebagai Desa ODF/stop buang air besar sembarangan dan mendapatkan penghargaan dari BUPATI Sumbawa.
Permasalahan Kesehatan di Desa Jorok tidak hanya pada Sanitasi yang buruk tapi juga masalah perilaku, untuk mengubah perilaku tersebut tentu tidaklah mudah namun dengan semangat yang tidak pernah kendor Kades bersama Toga, Toma dan Kader Kesehatan di Desa Jorok tidak henti-hentinya memberikan edukasi kepada masyarakat baik di kegiatan keagamaan, pertemuan tingkat Desa, Posyandu maupun di tempat duduk berkumpul (tokal pantar dalam bahasa Sumbawa).
Selain itu disetiap sudut kampung terpasang spanduk maupun banner tentang masalah kesehatan maupun edukasi terkait 10 indikator PHBS. Untuk memantau perkembangan masyarakat yang sudah atau belum ber-PHBS kader kesehatan menempel sticker ceklis 10 Indikator PHBS ditiap rumah warga.
Saat ini Desa Jorok memiliki 3 inovasi Desa yaitu JAPAHE (JAmban paket HEmat), Kelompok Perokok Bijak, dan Siding Gizi.
Untuk JAPAHE tidak perlu di jelaskan lagi ya sobat Promkes 😊😊😊 .......kronologisnya sdah ada diparagraf atas 😬😬😬
Kelompok Perokok Bijak dan Siding Gizi terbentuk pada awal tahun 2020, sekarang Promotor ingin ceritakan kronologis terbentuknya Kelompok Perokok Bijak dulu ya sobat 😊😊😊
Kelompok Perokok Bijak yang di Ketuai oleh Ketua BPD Desa Jorok dimana dalam pelaksanaannya Kades jorok mengeluarkan himbauan kepada masyarakat agar tidak merokok didalam rumah serta menyarankan masyarakat agar merokok di area yang telah ditentukan Desa yaitu di bruga yang telah dipasang setiap sudut Desa.
Berikutnya inovasi Siding Gizi digaungkan pada awal tahun 2020 yang digerakkan langsung oleh ibu KP. PKK Desa Jorok yang awalnya memanfaatkan lahan kosong dipojok Desa untuk ditanam sayur-sayuran dan buah-buahan yang selanjutnya buah dan sayur tersebut dikemas untuk dijadikan PMT kepada bumil, bayi dan balita di Desa Jorok. Saat ini Siding Gizi mulai d kembangkan oleh masyarakat yakni dimasing2 pekarangan rumah warga ditanam sayur dan buah.
Desa Jorok ternyata tidak sejorok namanya ya sobat Promkes 😎😎😎
Setelah dilakukan pembinaan dan penialaian oleh tim dari Dikes Kabupaten Sumbawa pada Kamis, 19 November 2020 Desa Jorok akan berbenah dan mengbangkan inovasinya. Saat ini inovasinya sedang digarap dan masih bersifat RAHASIA ya sobat Promkes 👌👌👌
No comments:
Post a Comment